Senin, 19 Maret 2012

Menpan: Hanya 5 Persen PNS yang Memiliki Kompetensi


Yogyakarta (Pinmas)--Sekitar 95 persen dari total 4,7 juta pegawai negeri sipil di Indonesia tidak memiliki kompetensi di bidangnya, kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar.

"Dari jumlah tersebut, sekitar 50 persen pegawai negeri sipil (PNS) berbagai golongan belum memiliki kapasitas," katanya usai penandatanganan Pakta Integritas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, banyaknya PNS yang tidak memiliki kompetensi dan kapasitas tersebut disebabkan jumlah lapangan kerja dan angkatan kerja tidak seimbang. Dalam setahun hanya sekitar 100.000 formasi PNS yang disediakan, sedangkan angkatan kerja mencapai tiga juta orang.

"Oleh karena itu, ke depan PNS harus dipilih yang benar-benar memiliki daya saing yang bagus dan mempunyai kemampuan. Selama ini PNS yang diterima setiap tahun sekitar 60.000 orang," katanya.

Ke depan, kata dia, jumlah PNS yang diterima itu akan dikurangi menjadi setengahnya, karena akan dipilih yang memiliki kompetensi dan kapasitas. Saat ini jumlah PNS yang diterima banyak, tetapi kompetensinya kurang.
"PNS yang mempunyai kompetensi di bidangnya masih sedikit, hanya sekitar lima persen dari 4,7 juta PNS. Jadi, yang banyak hanya untuk disuruh, bukan yang kerja mandiri, nanti itu akan dirapikan pelan-pelan," katanya.
Ia mengatakan, jumlah 4,7 juta PNS tersebut sebenarnya sudah berlebihan, sehingga ada moratorium. Namun, sisa honorer yang ada akan dimasukkan dulu.
"Pembukaan formasi PNS ke depan berdasarkan kebutuhan, kemudian akan diangkat sesuai dengan jabatan, tugas, dan fungsi," katanya.
Ditanya tentang kenaikan gaji PNS yang menjadi sorotan banyak kalangan, ia mengatakan, gaji pokok merupakan elemen hak PNS yang harus dibayarkan. "Gaji itu dasar dan hak PNS. Jadi harus dibayarkan karena orang tidak boleh lapar," kata Azwar. (ant)
Sumber : http://kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=9050

Minggu, 18 Maret 2012

Pendidikan Yang Berkarakter

Dewasa ini berkembang tuntutan untuk perubahan kurikulum pendidikan yang mengedepankan perlunya membangun karakter bangsa. Hal ini didasarkan pada fakta dan persepsi masyarakat tentang menurunnya kualitas sikap dan moral anak-anak atau generasi muda. Yang diperlukan sekarang adalah kurikulum pendidikan yang berkarakter; dalam arti kurikulum itu sendiri memiliki karakter, dan sekaligus diorientasikan bagi pembentukan karakter peserta didik.

Melihat situasi “produk” pendidikan dari dekade sebelumnya, para orang tua, secara subyektif, sering membuat perbandingan antara situasi pendidikan masa kini dengan situasi di mana mereka dulu mengalami pendidikan di sekolah. Atas situasi, sikap, perilaku sosial anak-anak, remaja, generasi muda sekarang, sebagian orang tua menilai terjadinya kemerosotan atau degradasi sikap atau nilai-nilai budaya bangsa. Mereka menghendaki adanya sikap dan perilaku anak-anak yang lebih berkarakter, kejujuran, memiliki integritas yang merupakan cerminan budaya bangsa, dan bertindak sopan santun dan ramah tamah dalam pergaulan keseharian. Selain itu diharapkan pula generasi muda tetap memiliki sikap mental dan semangat juang yang menjunjung tinggi etika, moral, dan melaksanakan ajaran agama.

Sabtu, 10 Maret 2012

Prestasi Kelulusan Madrasah Ditargetkan Naik di Tahun 2012

PENDIS - Direktorat Pendidikan Madrasah Kementerian Agama sedang mempersiapkan pelaksanaan Ujian Nasional 2012 bagi siswa madrasah baik negeri maupun swasta se-Indonesia. Dengan harapan prosentase angka kelulusan siswa madrasah pada tahun ini akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

"Persiapan kami untuk pelaksanaan UN tahun ini sudah 90 persen, kalau tahun lalu angka kelulusan madrasah mencapai 94 persen kita harapkan tahun ini akan lebih baik," ungkap Direktur Pendidikan Madrasah Prof Dr. Dedi Djubaedi usai membuka workshop tenaga kependidikan madrasah di Jakarta, baru-baru ini.

Selain itu persiapan UN juga dilakukan di madrasah yang sedang mengalami masalah, seperti terkendala bencana alam. "Seperti madrasah di Cianjur yang mengalami kerusakan akibat terkena puting beliung dan di Padang akibat gedung madrasah yang terbakar, semua akan kita benahi," kata Dedi seraya menambahkan, sebagai bagian dari penyelenggara UN, Kementerian Agama melakukan persiapan, termasuk juga ijazah dan sebagainya.

Jumat, 09 Maret 2012

Perapian Data/Nomor Statistik Lembaga Pendidikan Islam Di Lingkungan Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI

Perapian Data/Nomor Statistik
Nomor     :   Kd.13.01/04/PP.00/381/2012 Pacitan, 9 Maret 2012
Sifat        :   Penting
Lamp      :  1 lembar
Hal          :   Perapian Data/Nomor Statistik Lembaga Pendidikan Islam
                     Di Lingkungan Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI

Kepada
Yth. Kepala RA/BA/Madrasah
di PACITAN

Menindaklanjuti surat dari Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI nomor Dj.I/OT.01/230/2012, tanggal 01 Pebruari 2012, perihal sebagaimana tersebut pada pokok surat. Dan dalam rangka Tata Kelola Administrasi Kelembagaan Pendidikan Islam, khususnya terhadap penomoran Statistik Lembaga, perlu kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :
Dari hasil evaluasi dan pengamatan di lapangan bahwa Data dan Nomor Statistik Lembaga Pendidikan yang dipergunakan sebagai identitasnya belum valid dan seragam, dimana dapat dibagi dalam beberapa kategori yakni :